Rabu, 30 November 2016

Sistem Kelistrikan Nusa Tenggara Barat

Listrik adalah kebutuhan setiap orang pada zaman sekarang ini, kebutuhan akan listrik pun terus bertambah seiring berkembangnya berbagai peralatan yang membutuhkan suplai tenaga listrik. Di Indonesia listrik juga merupakan suatu hal yang penting dalam berbagai aktivitas, baik di sektor bisnis, pemerintahan, sosial dan rumah tangga. Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang tersebar di seluruh wilayahnya dan dipisahkan oleh lautan, oleh karena itu sistem tenaga listrik dari masing-masing pulau ada yang berdiri sendiri dan ada pula yang ter-interkoneksi.

Salah satu provinsi di Indonesia adalah Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Mataram. Nusa Tenggara Barat terdiri dari 2 pulau yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. 


Di kurun waktu tahun 2005-2008 ketika saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama, sering diadakan pemadam bergilir, hal ini disebabkan oleh hal yang saat itu saya tidak tahu penyebabnya. Namun rasio elektrifikasi yang kecil serta lebih besarnya beban dibanding daya mampu sistem kelistrikan NTB adalah penyebabnya, terutama di daerah saya. Saya tinggal di salah satu kecamatan di kota Mataram, yang notabene adalah ibukota yang seharusnya rasio elektrifikasi sudah 100% dan tidak ada pemadaman bergilir. Namun masih saja terjadi pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayah dengan waktu yang cukup lama dan bisa sampai 9 jam. Hal ini tentunya membuat saya dan keluarga berspekulasi, apakah adanya kerusakan sistem atau murni karena tidak mampunya sistem tenaga listrik Nusa Tenggara Barat menyuplai beban puncak karena pemadam bergilir sering terjadi di malam hari. Saya sebagai pelajar saat itu pun cukup terganggu dalam proses belajar, semangat belajar yang tinggi pun luntur karena tidak fokus belajar hanya menggunakan lilin.


Berdasarkan beberapa sumber yang saya dapat, saat ini kondisi sistem kelistrikan Nusa Tenggara Barat sudah surplus, dengan sistem kelistikan yang terbagi menjadi :

1. Sistem Pulau Lombok meliputi kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten             Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara
2. Sistem Sumbawa meliputi Kota Sumbawa Besar dan Kabupaten Sumbawa Barat
3. Sistem Bima meliputi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu
4. Sistem Gili Trawangan

Dengan rincian besarnya beban puncak dan daya mampu seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.


Saat ini Nusa Tenggara Barat tidaklah seperti dulu, pembangunan sudah banyak dilakukan, perekonomian juga semakin maju terutama semenjak periode kepemimpinan Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa dengan Tuan Guru Bajang, seorang pemimpin yang kharismatik yang saya kagumi karena bisa menjadi pemimpin baik secara agama, adat istiadat maupun struktural di pemerintahan dengan akhlak baik dan perilaku yang sangat santun. 
Salah satu yang menjadi sektor andalah untuk kemajuan perekonomian NTB adalah pariwisata dimana Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang memiliki keindahan alam yang luar biasa sudah banyak diketahui masyarakat luas sehingga banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung, sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi di NTB dan ketersediaan sumber tenaga listrik adalah item yang sangat vital demi mendukungnya kemajuan perekonomian NTB ini sendiri.
Sistem Kelistrikan terdiri dari sistem Pembangkit, Transmisi dan Distribusi yang berkaitan satu sama lain. Detil pembagian ketiga sistem ini serta kapasitas pembangkitan di masing-masing sistem di Nusa Tenggara Barat akan saya jelaskan pada tulisan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar